Langsung ke konten utama

Riview Film 1917


1917 merupakan film yang bertemakan perang dunia 1 (WWI). Sam Mnedez sebagai produser, sutradara, sekalius penulis untuk film 1917 yang sebelumnya dikenal pada film james bond: Spectre dan Skyfall. Film ini juga diperankan oleh Dean-Charles Chapman (Game of Throne, Before I Go to Sleep) sebagai Lance Corporal Blake, George Mackay (Captain Fantastic, Peter Pan 2003) sebagai Lance Corporal Schofield, Colin Firth (The King’s Speech, Kingsman) sebagai General Erinmore, Mark Strong (Shazam!, Kingsman) sebagai Captain Smith, Benedict Cumberbatch (Doctor strange, The Imitation Game) sebagai Colonel Mackenzie. Film ini berdurasi selama 1 jam 59 menit. Dan tayang di indonesia pada tanggal 22 januari 2020.

1917 memiliki cerita yang cukup sederhana. Film yang bercerita tentang Lance Corporal Blake dan Lance Corporal Schofield yang ditugaskan oleh General Erinmore untuk mengirimkan pesan yang berisikan perintah pembatalan serangan yang akan dilakukan kurang lebih 1600 pasukan dengan komando dari Colonel Mackenzie, dimana salah satu dari anggota pasukan tersebut merupakan kakak dari blake. setelah pasukan nazi melakukan perintah mudur ke garis hidenburg. Serangan tersebut merupakan rencana nazi untuk melakukan serangan baru.

Kekuatan film ini memang bukan dari cerita yang ingin disampaikan, tapi tetanam pada sinematografi yang digunakan. Digunakan kensep Oneshot yang berarti setiap adegan yang ditayangkan akan dibuat seolah-olah seperti satu kali pengambilan gambar. Roger Deakins yang memberi ide kepada Sam mendez untuk pengambilan Oneshot. Roger Deakins sebelumnya dikenal pada film Sicario, Blade Runner 2049 dan juga pernah sudah pernah menjadi sinematografer dari Sam Mendez pada film skyfall.

Teknik oneshot sendiri bukanlah hal baru di dunia perfilman sebelumnya salah satu film pemenang oscar 2014 Birdman or (The Unexpected Virtue of Ignorance) karya Alejandro G. Iñárritu juga menggunakan teknik yang sama pada filmnya dan sebelum itu ada juga film the Rope 1948 karya Alfred Hitchcock. Teknik oneshot sendiri tidaklah mudah, Roger Deakins membutuhkan 65 hari persiapan sebelum pengambilan gambar, karena ketika terjadi kesalahan maka harus dilakukan pengambilan gambar ulang yang cukup panjang. Film ini sempat mengalami pengambilan gambar ulang pada saat Andrew Scott yang memerankan Lieutenant Leslie tidak dapat menyalakan rokok karena kesalahan properti.

Roger Deakins selaku sinematografer untuk film 1917 mengaku hanya sedikit menggunakan pencahayaan buatan dan lebih banyak menggunakan cahaya alami. Ia beralasan akan timbul banyak kesalahan seperti bayangan kameraman yang bisa saja muncul di dalam film. Karena teknik oneshot sulit untuk dilakukan pengambilan ulang sehigga ia meminimalisir dengan cara tersebut. Pencayaan yang digunakan hanya pada adegan pembakaran gedung, dimana kru tidak benar-benar membakar gedung melainkan menggunakan lampu yang disusun menjadi gedung lalu dibuat menggunakan CG agar terlihat sebagai gedung yag dibakar. Berkat teknik ini 1917 berhasil mendapat 2 piala goden globe dan 10 nominasi oscar 2020.

Teknik Oneshot dalam film 1917 menurut saya sangat efektif karena kita sebagai penonton dibawa untuk mengerti tekanan yang dialami oleh Lance Corporal Blake dan Lance Corporal Schofield, dimana mereka harus mengirim pesan melewati wilayah musuh untuk menyelamatkan 1600 pasukan termasuk kakak dari blake. Tapi, tentu tidak ada film yang sempurna, tertapat beberapa kesalahat yang ditemukan hanya saja hal tersebut berhasil ditutupi karena penonton dibawa untuk hanya fokus pada satu karakter saja. Penilaian saya untuk film ini adalah 8,5/10.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menjelajahi Nuansa Keheningan dalam The First Slam Dunk (Review)

The First Slam Dunk merupakan film yang diadaptasi dari manga berjudul sama. Film tersebut disutradarai oleh Takehiko Inoue yang juga mangaka dari cerita orisinalnya. The First Slam Dunk telah rilis di Indonesia pada 22 Februari 2023. Filmnya menceritakan pentadingan antara Sannoh yang merupakan tim basket SMA paling tangguh dan pemegang gelar juara bertahan melawan Shohoku. Shohoku merupakan tim basket SMA yang belum pernah menjuarai pertandingan. Pertandingan keduanya merupakan perebutan untuk memenangkan kejuaraan nasional Jepang. The First Slam Dunk disuarai oleh beberapa artis terkenal seperti Shugo Nakamura (Demon Slayer, Strike Blood) sebagai Ryota Miyagi, Jun Kasama (Isekai Quartet, Buruto: Naruto Next Generations) sebagai Hisashi Mitsui. Kemudian Shinichiro Kamio (The Promised Neverland, Hypnosis Mic: Division Rap Battle) Kaede Rukawa, Maaya Sakamoto (Oyukiumi no Kaina, Osama Ranking) sebagai Haruko Akagi, Kenta Miyake (My Hero Academia, Sentouin, Hakenshimasu!) sebagai ...

EVERYTHING EVERYWHERE ALL AT ONCE (REVIEW)

  Sumber:kompasiana.com Everything Everywhere All at Once merupakan film yang bertemakan drama fantasy. Film ini disutradarai oleh Dan Kwan dan Daniel Scheinert, keduanya cukup dikenal pada film sebelumna sebagai sutradara yaitu film Swiss Army Man. Film ini dibintangi oleh Michelle Yeoh (Crazy Rich Asians, Shang-chi and The Legend of Ten Rings) Sebagai Evelyn wang , Stephanie Hsu (The Marvelous Mrs. Meisel 2019-2022, The Path 2016-2018) sebagai Joy Wang, Ke Huy Quan (The Goonies, Indiana Jones and The Temple of Doom) sebagai Waymond Wang,   James Hong (Blade Runner, Kungfu Panda, Turning Red) sebagai Gong Gong. *Spoiler Alert: Artikel ini mungkin akan mengandung bocoran film dan bisa mengganggung pembaca yang belum menonton… Sumber: kincir.com Sinopsis… Everything Everywhere All at Once bercerita tentang Evelyn Wang (Michelle Yeoh), pemilik binatu yang audit pajak bisnisnya mengalami kesalahan, ketika dia hendak menyelesaikan masalah tersebut di kantor pajak, tanpa ia s...

Menyelami Gaya Penceritaan Hayao Miyazaki dalam Film Suzume no Tojimari (Review)

Suzume no Tojimari (Suzume) merupakan karya dari sutradara film jepang terkenal Makoto Shinkai. Dua karya film Makoto Shinkai sebelumnya Kimi no na wa (Your Name) dan Tenki no Ko (Weathering With You) meraih kesuksesan dan membuat namanya semakin dikenal. Wajar jika penggemar film dan anime antusias dengan karya berikutnya. Selain disutradari oleh Makoto Shinkai, film itu diisi oleh beberapa artis terkenal, yaitu Nanoka Hara (Why Don’t You Play in Hell, Samurai Sentai Shinkenger) sabagai Suzume Iwato.  Kemudian, Hokuto Matsumura (Kinou Nani Tabeta, Sharks) sebagai Sota Munakata.  Eri Fukatsu (Parasyte Part I, Bayside Shakedown) sebagai Tamaki Iwato. Ann Yamane sebagai Daijin. Film itu bercerita tentang Suzume yang merupakan siswi beusia 17 tahun, suatu hari bertemu dengan laki-laki misterius yang mencari pintu di Gedung terbengkalai. Karena penasaran, Suzume kemudian mencari dan menemukan pintu tersebut. ia mempelajar...