Langsung ke konten utama

REVIEW FILM SONIC THE HEDGEHOG

Sumber: IMDB

Sonic the Hedgehog merupakan film yang bertemakan fantasy komedi yang lebih ditujukan kepada anak-anak. Jeff Fowler sebagai sebagai sutradara untuk film ini dan juga sangat menyukai game sonic. Jeff Fowler sebelumnya juga dikenal sebagai sutradara dalam film Gopher Broke (Short) (2004). Film ini dibintangi oleh Ben Schwartz (Parks and Recreation, House of Lies) sebagai pengisi suara Sonic, James Marsden (X-Men, Anchorman 2: The Legend Continues) sebagai Tom, Jim Carrey (Eternal Sunshine of the Spotless Mind, Kidding) sebagai Dr. Robotnik, Tika Sumpter (Southside with You, Ride Along) sebagai Maddie.

Sonic the Hedgehog bercerita tentang Sonic yang merupakan landak biru yang bisa berlari dengan kecepatan supersonik. Sonic menyadari dirinya dicari suku Echidnas untuk kepentingan kekuasaan. sang burung hantu Longclaw, memberinya sekantong cincin yang bisa membuka portal ke planet lain. Cincin itu digunakan Sonic untuk pergi ke Bumi dan menyelamatkan dari Echidnas. Selama di Bumi, tepatnya di Green Hills, Sonic menikmati kehidupan barunya. Di tengah momen bahagia yang sedang dinikmatinya tersebut, Sonic tak sengaja mengeluarkan energi dari tubuhnya dan membuat listrik kota padam. Hal itu memicu kekhawatiran pemerintah Amerika Serikat, yang lantas mengirimkan Dr. Ivo Robotnik, dokter aneh dan jenius untuk mencari tahu penyebab dari kejadian tersebut. Kembali membuat dirinya diburu, Sonic meminta bantuan kepada idolanya, Sheriff Tom Wachowski dan istrinya yang seorang dokter hewan, Maddie. Namun, Sonic tak mengetahui Sheriff Tom dan Maddie.

Sumber:IMDB

Kekuatan dari film ini ada pada gaya penceritaannya. Sang sutradara Jeff Fowler membuat film dengan gaya yang menargetkan anak-anak sebagai mayoritas penontonnya. Komedi sederhana namun cukup pintar, karakter sonic yang dibuat agar bisa disukai anak-anak, dan cerita sederhana yang mudah ditebak membuat film ini berhasil disukai oleh banyak kalangan termasuk mereka yang sangat menyukai sonic. Pengisi suara juga memberi performa terbaiknya yang membuat sonic sangat cocok dengan karakternya. Dr. Robotnik yang dimainkan oleh Jim Carrey juga memberi performa akting yang sangat bagus. Film ini berhasil membangun imajinasi penonton tentang sonic, padahal sonic dan karakter lainnya digambarkan jarang memiliki interaksi dan juga hanya memiliki cerita. Oleh karena itu, Jeff Fowler bisa dikatakan berhasil dalam membangun imajinasi-imajinasi tersebut.

Sumber:IMDB

Tidak ada sesuatu yang sempurna tentunya, terlebih lagi tentang film Sonic the Hedgehog. Dibalik keberhasilan sang sutradara Jeff Fowler dalam membuat film anak-anak, terdapat beberapa kekurangan yang mungkin cukup mendasar yaitu alur cerita. Alu cerita film ini sangat mudah ditebak sehingga hanya banyak dinikmati oleh anak-anak. Berbeda dari film yang serupa yaitu Pokémon Detective Pikachu karya Rob Letterman. Film tersebut dibuat memiliki beberapa twist dalam cerita yang dibuat, sehingga ceritanya bisa dinikmati oleh semua kalangan baik itu dewasa maupun anak-anak. Tapi, Sonic the Hedgehog dari awal gamenya memang minim cerita sehingga sulit untuk membangun kisah yang bisa dinikmati semua kalangan.

Sumber: newsweek.com

Film ini seharusnya dijadwalkan tayang pada tahun 2019, tapi mengalami pengunduran menjadi 2020. keputusan ini dibuat oleh pihak studio karena kontrovesi dari bentuk atau design sang maskot yaitu sonic. Banyak kalangan baik itu fan maupun kritikus film yang menilai design awal sonic sangat kurang. Saya sendiri sebagai pecinta film dan sonic juga merasa hal yang sama ketika awal trailer ditayangkan. Kejadian ini bahkan membuat Moving Picture Company (MPC) menutup salah satu studionya di vancouver, kanada. Penutupan ini dilakukan karena biaya design ulang film yang dihabiskan sebesar 3,8 juta poundsterling (dikutip dari tekno.tempo.co).

Film yang buat sangat baik oleh Jeff Fowler sang sutradara dengan gaya dilm yang ringan dan sangat dinikmati oleh anak-anak maupun fans sonic dan juga sangat peduli dengan sonic hingga rela melakukan design ulang, performa akting yang bagus dari pengisi suara sonic yaitu Ben Schwartz dan juga akting dari Jim Carrey. Penilaian saya dari film ini adalah 7/10. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menjelajahi Nuansa Keheningan dalam The First Slam Dunk (Review)

The First Slam Dunk merupakan film yang diadaptasi dari manga berjudul sama. Film tersebut disutradarai oleh Takehiko Inoue yang juga mangaka dari cerita orisinalnya. The First Slam Dunk telah rilis di Indonesia pada 22 Februari 2023. Filmnya menceritakan pentadingan antara Sannoh yang merupakan tim basket SMA paling tangguh dan pemegang gelar juara bertahan melawan Shohoku. Shohoku merupakan tim basket SMA yang belum pernah menjuarai pertandingan. Pertandingan keduanya merupakan perebutan untuk memenangkan kejuaraan nasional Jepang. The First Slam Dunk disuarai oleh beberapa artis terkenal seperti Shugo Nakamura (Demon Slayer, Strike Blood) sebagai Ryota Miyagi, Jun Kasama (Isekai Quartet, Buruto: Naruto Next Generations) sebagai Hisashi Mitsui. Kemudian Shinichiro Kamio (The Promised Neverland, Hypnosis Mic: Division Rap Battle) Kaede Rukawa, Maaya Sakamoto (Oyukiumi no Kaina, Osama Ranking) sebagai Haruko Akagi, Kenta Miyake (My Hero Academia, Sentouin, Hakenshimasu!) sebagai ...

EVERYTHING EVERYWHERE ALL AT ONCE (REVIEW)

  Sumber:kompasiana.com Everything Everywhere All at Once merupakan film yang bertemakan drama fantasy. Film ini disutradarai oleh Dan Kwan dan Daniel Scheinert, keduanya cukup dikenal pada film sebelumna sebagai sutradara yaitu film Swiss Army Man. Film ini dibintangi oleh Michelle Yeoh (Crazy Rich Asians, Shang-chi and The Legend of Ten Rings) Sebagai Evelyn wang , Stephanie Hsu (The Marvelous Mrs. Meisel 2019-2022, The Path 2016-2018) sebagai Joy Wang, Ke Huy Quan (The Goonies, Indiana Jones and The Temple of Doom) sebagai Waymond Wang,   James Hong (Blade Runner, Kungfu Panda, Turning Red) sebagai Gong Gong. *Spoiler Alert: Artikel ini mungkin akan mengandung bocoran film dan bisa mengganggung pembaca yang belum menonton… Sumber: kincir.com Sinopsis… Everything Everywhere All at Once bercerita tentang Evelyn Wang (Michelle Yeoh), pemilik binatu yang audit pajak bisnisnya mengalami kesalahan, ketika dia hendak menyelesaikan masalah tersebut di kantor pajak, tanpa ia s...

Menyelami Gaya Penceritaan Hayao Miyazaki dalam Film Suzume no Tojimari (Review)

Suzume no Tojimari (Suzume) merupakan karya dari sutradara film jepang terkenal Makoto Shinkai. Dua karya film Makoto Shinkai sebelumnya Kimi no na wa (Your Name) dan Tenki no Ko (Weathering With You) meraih kesuksesan dan membuat namanya semakin dikenal. Wajar jika penggemar film dan anime antusias dengan karya berikutnya. Selain disutradari oleh Makoto Shinkai, film itu diisi oleh beberapa artis terkenal, yaitu Nanoka Hara (Why Don’t You Play in Hell, Samurai Sentai Shinkenger) sabagai Suzume Iwato.  Kemudian, Hokuto Matsumura (Kinou Nani Tabeta, Sharks) sebagai Sota Munakata.  Eri Fukatsu (Parasyte Part I, Bayside Shakedown) sebagai Tamaki Iwato. Ann Yamane sebagai Daijin. Film itu bercerita tentang Suzume yang merupakan siswi beusia 17 tahun, suatu hari bertemu dengan laki-laki misterius yang mencari pintu di Gedung terbengkalai. Karena penasaran, Suzume kemudian mencari dan menemukan pintu tersebut. ia mempelajar...