Langsung ke konten utama

REVIEW FILM EXTRACTION

 EXTRACTION

Sumber: IMDB

Extraction merupakan film yang bertemakan aksi dan thiller. Sam Hargrave sebagai sutradara untuk film ini, dia sebelumnya lebih dikenal sebagai stuntman di film marvel. Film ini menjadi kesempatan pertamanya menjadi sutradara. Film ini juga di produseri oleh Russo Brothers yang merupakan sutradara dari film avenger. film ini dibintangi oleh Chris Hemsworth (Banyak dikenal dalam film marvel sebagai thor) sebagai Tyler Rake, Rudhraksh Jaiswal sebagai Ovi Mahajan, Randeep Hooda (Highway) sebagai Saju, David Harbour (The Stranger Things, Hellboy 2019) sebagai Gaspar.

Extraction Bercerita tentang menceritakan Tyler Rake, seorang tentara bayaran yang menerima tawaran untuk misi menyelamatkan Ovi Mahajan. Ovi Mahajan adalah seorang anak dari pengedar narkoba terbesar di India. Hal itu bermula ketika terjadi persaingan bisnis antara pengedar narkoba terbesar di India dan Bangladesh. Persaingan tersebut menyebabkan Ovi diculik oleh pengedar narkoba Bangladesh, untuk mengacaukan bisnis milik ayah Ovi. Tyler Rake kemudian Di bayar untuk menyelamatkan Ovi. Namun, Rake tak mengetahui bahwa misi penyelamatan tersebut bisa mengubah kehidupannya. Sepanjang jalan dan permasalahan yang dihadapi Rake selalu dijalani bersama Ovi. Hal itu perlahan membuatnya ingat dengan kehidupan ketika ia memiliki sesuatu yang bisa dilindungi, keluarga dan anak. Rake akhirnya diharuskan menentukan pilihan.

Sumber:IMDB 

Extraction memiliki Formula yang sama dengan film John Wick karya sutradar Chad Stahelski dan Film The Raid karya Gareth Evans. Formula aksi yang menggunakan cerita sederhana, tapi dengan menampilkan karakter yang keren mulai dari latar belakangnya sampai dengan menampilkan kemampuannya dalam bela diri. Film ini menggunakan teknik pengambilan gambar aksi yang berbeda dari John Wick atau pun The Raid. Jika di film John wick kita dikenalkan dengan pengambilan gambar wide, dan di film The Raid kita dikenalkan dengan pengambilan gambar shaking. Pada film Extractiion kita disuguhkan dengan pengambilan gambar One-shot. Yep, pengambilan gambar aksi dalam bentuk one-shot. One-shot yang berarti setiap adegan yang ditayangkan akan dibuat seolah-olah seperti satu kali pengambilan gambar. Teknik oneshot sendiri bukanlah hal baru di dunia perfilman sebelumnya salah satu film pemenang oscar 2014 Birdman or (The Unexpected Virtue of Ignorance) karya Alejandro G. Iñárritu juga menggunakan teknik yang sama pada filmnya dan sebelum itu ada juga film the Rope 1948 karya Alfred Hitchcock. Pada sebelumnya kita memang pernah disuguhkan dengan One-shot action dari film 1917, tapi film itu menggunakan tema perang dunia, sehingga aksi yang ditampilkan lebih banyak pada peperangan. Berbeda pada Extraction, kita banyak disugukan dengan adegan hand-to-hand combat dan gaya bela diri dengan menggunakan senjata yang lebih modern.

Sumber:IMDB 

Tidak ada film yang sempurna tentunya, terlebih lagi tentang Extraction. Dibalik aksi yang memukau dari arahan Sam Hargrave dengan bantuan arahan dari Russo Brothers. Film ini seperti yang saya sampaikan menggunakan formula action sederhana, artinya cerita dari film ini masih kurang mendalam, terlebih lagi masih adanya plot hole di film ini.  

Sumber:IMDB 

film ini memiliki diarahkan dengan cukup solid oleh sang sutradara Sam Hargrave, meski ini menjadi film berduarasi dua jam pertamanya, tapi koreografi arahan sang sutradara patut dicungi jempol, karena dibsa menampilkan aksi yang berbeda dari film action besar lainnya. Penilaian saya dari film ini adalah 6,5/10.

(Saya menyaksikan film ini melalui Platform Netflix)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menjelajahi Nuansa Keheningan dalam The First Slam Dunk (Review)

The First Slam Dunk merupakan film yang diadaptasi dari manga berjudul sama. Film tersebut disutradarai oleh Takehiko Inoue yang juga mangaka dari cerita orisinalnya. The First Slam Dunk telah rilis di Indonesia pada 22 Februari 2023. Filmnya menceritakan pentadingan antara Sannoh yang merupakan tim basket SMA paling tangguh dan pemegang gelar juara bertahan melawan Shohoku. Shohoku merupakan tim basket SMA yang belum pernah menjuarai pertandingan. Pertandingan keduanya merupakan perebutan untuk memenangkan kejuaraan nasional Jepang. The First Slam Dunk disuarai oleh beberapa artis terkenal seperti Shugo Nakamura (Demon Slayer, Strike Blood) sebagai Ryota Miyagi, Jun Kasama (Isekai Quartet, Buruto: Naruto Next Generations) sebagai Hisashi Mitsui. Kemudian Shinichiro Kamio (The Promised Neverland, Hypnosis Mic: Division Rap Battle) Kaede Rukawa, Maaya Sakamoto (Oyukiumi no Kaina, Osama Ranking) sebagai Haruko Akagi, Kenta Miyake (My Hero Academia, Sentouin, Hakenshimasu!) sebagai ...

EVERYTHING EVERYWHERE ALL AT ONCE (REVIEW)

  Sumber:kompasiana.com Everything Everywhere All at Once merupakan film yang bertemakan drama fantasy. Film ini disutradarai oleh Dan Kwan dan Daniel Scheinert, keduanya cukup dikenal pada film sebelumna sebagai sutradara yaitu film Swiss Army Man. Film ini dibintangi oleh Michelle Yeoh (Crazy Rich Asians, Shang-chi and The Legend of Ten Rings) Sebagai Evelyn wang , Stephanie Hsu (The Marvelous Mrs. Meisel 2019-2022, The Path 2016-2018) sebagai Joy Wang, Ke Huy Quan (The Goonies, Indiana Jones and The Temple of Doom) sebagai Waymond Wang,   James Hong (Blade Runner, Kungfu Panda, Turning Red) sebagai Gong Gong. *Spoiler Alert: Artikel ini mungkin akan mengandung bocoran film dan bisa mengganggung pembaca yang belum menonton… Sumber: kincir.com Sinopsis… Everything Everywhere All at Once bercerita tentang Evelyn Wang (Michelle Yeoh), pemilik binatu yang audit pajak bisnisnya mengalami kesalahan, ketika dia hendak menyelesaikan masalah tersebut di kantor pajak, tanpa ia s...

Menyelami Gaya Penceritaan Hayao Miyazaki dalam Film Suzume no Tojimari (Review)

Suzume no Tojimari (Suzume) merupakan karya dari sutradara film jepang terkenal Makoto Shinkai. Dua karya film Makoto Shinkai sebelumnya Kimi no na wa (Your Name) dan Tenki no Ko (Weathering With You) meraih kesuksesan dan membuat namanya semakin dikenal. Wajar jika penggemar film dan anime antusias dengan karya berikutnya. Selain disutradari oleh Makoto Shinkai, film itu diisi oleh beberapa artis terkenal, yaitu Nanoka Hara (Why Don’t You Play in Hell, Samurai Sentai Shinkenger) sabagai Suzume Iwato.  Kemudian, Hokuto Matsumura (Kinou Nani Tabeta, Sharks) sebagai Sota Munakata.  Eri Fukatsu (Parasyte Part I, Bayside Shakedown) sebagai Tamaki Iwato. Ann Yamane sebagai Daijin. Film itu bercerita tentang Suzume yang merupakan siswi beusia 17 tahun, suatu hari bertemu dengan laki-laki misterius yang mencari pintu di Gedung terbengkalai. Karena penasaran, Suzume kemudian mencari dan menemukan pintu tersebut. ia mempelajar...