Langsung ke konten utama

REVIEW FILM PROJECT POWER

 REVIEW FILM PROJECT POWER : "IT'S TOO POWERLESS"

Sumber: IMDB

Project Power merupakan film yang bertemakan Aksi dan fantasy. Film ini disutradarai oleh Henry Joost dan Ariel Schulman yang juga terlibat dalam film Paranormal Activity 3 dan Nerve. film ini dibintangi oleh Jamie Foxx (Django Unchained, Just Mercy, Baby Driver) sebagai Art, Joseph Gordon-Levitt (Inception, Looper, Snowden) sebagai Frank, Dominique Fishback (Night Comes On, The Hate U Give, The Deuce) sebagai Robin.

Film Project Power bercerita tentang Project Power bercerita tentang sebuah pil misterius yang dapat memberikan kekuatan super kepada penggunanya. Tapi Sayangnya, penggunanya tidak akan tahu kekuatan seperti apa yang akan mereka dapatkan sebelum menelan pil tersebut. Pil tersebut kemudian menyebabkan tingkat kriminalitas semakin tinggi sehingga membuat seorang polisi lokal bekerja sama dengan seorang remaja pengedar obat untuk melacak pembuatannya. Tak hanya itu, keduanya juga dibantu oleh seorang mantan tentara untuk menghentikan aksi dari dalang pembuat pil tersebut. Mereka pun mengambil risiko dengan mengonsumsi pil demi membasmi kejahatan.

Sumber:IMDB 

Project Power memiliki konsep cerita yang baru dan cukup original. Membuat kekuatan bisa dimiliki seseorang melalui satu pil selama lima menit, tapi dengan aturan tidak ada yang tau kekuatan apa yang akan didapat. Membuat pil tersebut dijual layaknya narkoba, yaitu secara ilegal. Disisi lain film ini menampilkan dua artis yang sangat bagus yaitu, Jamie Foxx, dan Joseph Gordon-Levitt. Dalam pengambilan gambar film ini memakai gaya yang sama dengan film Nerve (2016), mengingat karena keduanya memang disutradarai oleh orang yang sama.

 Sumber:IMDB 

Tidak ada film yang sempurna tentunya, terlebih lagi tentang Project Power. Dibalik Dibalik konsep ceritanya yang menarik diatas kertas, film ini kurang dalam eksekusinya. Film menggunakan konsep yang sama dengan film-film lainnya yang bercerita tenatang narkoba. Dunia yang ditampilkan dalam Project Power kurang dieksplorasi dan sangat banyak Plot Holes dalam film ini, seakan-akan seperti disiapkan untuk memiliki sequel, masalah sama yang juga dialami film The Old Guard. Tapi berbeda dengan film The Old Guard, Project Power tidak memiliki aksi yang mengibur. Hampir seluruh adegan aksi dalam film ini terasa datar dan hambar.

Sumber:IMDB 

film ini memiliki memiliki konsep yang menarik, tapi sutradara malah sengaja membuat film ini seperti memiliki sekuel dan itu cukup mengecewakan, aksi dalam film ini sangat hambar dan sangat datar, kalau memang memiliki sequel saya berharap film ini bisa dieksploraasi lebih jauh oleh sang sutradara. Penilaian saya dari film ini adalah 5/10.

(Saya menyaksikan film ini melalui Platform Netflix)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menjelajahi Nuansa Keheningan dalam The First Slam Dunk (Review)

The First Slam Dunk merupakan film yang diadaptasi dari manga berjudul sama. Film tersebut disutradarai oleh Takehiko Inoue yang juga mangaka dari cerita orisinalnya. The First Slam Dunk telah rilis di Indonesia pada 22 Februari 2023. Filmnya menceritakan pentadingan antara Sannoh yang merupakan tim basket SMA paling tangguh dan pemegang gelar juara bertahan melawan Shohoku. Shohoku merupakan tim basket SMA yang belum pernah menjuarai pertandingan. Pertandingan keduanya merupakan perebutan untuk memenangkan kejuaraan nasional Jepang. The First Slam Dunk disuarai oleh beberapa artis terkenal seperti Shugo Nakamura (Demon Slayer, Strike Blood) sebagai Ryota Miyagi, Jun Kasama (Isekai Quartet, Buruto: Naruto Next Generations) sebagai Hisashi Mitsui. Kemudian Shinichiro Kamio (The Promised Neverland, Hypnosis Mic: Division Rap Battle) Kaede Rukawa, Maaya Sakamoto (Oyukiumi no Kaina, Osama Ranking) sebagai Haruko Akagi, Kenta Miyake (My Hero Academia, Sentouin, Hakenshimasu!) sebagai ...

EVERYTHING EVERYWHERE ALL AT ONCE (REVIEW)

  Sumber:kompasiana.com Everything Everywhere All at Once merupakan film yang bertemakan drama fantasy. Film ini disutradarai oleh Dan Kwan dan Daniel Scheinert, keduanya cukup dikenal pada film sebelumna sebagai sutradara yaitu film Swiss Army Man. Film ini dibintangi oleh Michelle Yeoh (Crazy Rich Asians, Shang-chi and The Legend of Ten Rings) Sebagai Evelyn wang , Stephanie Hsu (The Marvelous Mrs. Meisel 2019-2022, The Path 2016-2018) sebagai Joy Wang, Ke Huy Quan (The Goonies, Indiana Jones and The Temple of Doom) sebagai Waymond Wang,   James Hong (Blade Runner, Kungfu Panda, Turning Red) sebagai Gong Gong. *Spoiler Alert: Artikel ini mungkin akan mengandung bocoran film dan bisa mengganggung pembaca yang belum menonton… Sumber: kincir.com Sinopsis… Everything Everywhere All at Once bercerita tentang Evelyn Wang (Michelle Yeoh), pemilik binatu yang audit pajak bisnisnya mengalami kesalahan, ketika dia hendak menyelesaikan masalah tersebut di kantor pajak, tanpa ia s...

Menyelami Gaya Penceritaan Hayao Miyazaki dalam Film Suzume no Tojimari (Review)

Suzume no Tojimari (Suzume) merupakan karya dari sutradara film jepang terkenal Makoto Shinkai. Dua karya film Makoto Shinkai sebelumnya Kimi no na wa (Your Name) dan Tenki no Ko (Weathering With You) meraih kesuksesan dan membuat namanya semakin dikenal. Wajar jika penggemar film dan anime antusias dengan karya berikutnya. Selain disutradari oleh Makoto Shinkai, film itu diisi oleh beberapa artis terkenal, yaitu Nanoka Hara (Why Don’t You Play in Hell, Samurai Sentai Shinkenger) sabagai Suzume Iwato.  Kemudian, Hokuto Matsumura (Kinou Nani Tabeta, Sharks) sebagai Sota Munakata.  Eri Fukatsu (Parasyte Part I, Bayside Shakedown) sebagai Tamaki Iwato. Ann Yamane sebagai Daijin. Film itu bercerita tentang Suzume yang merupakan siswi beusia 17 tahun, suatu hari bertemu dengan laki-laki misterius yang mencari pintu di Gedung terbengkalai. Karena penasaran, Suzume kemudian mencari dan menemukan pintu tersebut. ia mempelajar...