Langsung ke konten utama

The Devil All The Time: Ketika Robert Pattison menjadi pendeta (Review)

 

Sumber: IMDB

The Devil All The Time merupakan film yang bertemakan Drama dan Thriller. Film ini dibuat oleh Anthonio Campos. Anthonio Campos juga pernah terlibat dalam Film Afterschool dan lebih banyak terlibat sebagai produser. film ini dibintangi oleh Tom Holland (Banyak dikenal dalam film marvel sebagai Spiderman) sebagai Arvin Russel, Bill SkarsgÃ¥rd (IT, IT:Chapter 2) sebagai Arvin Willard, Robet Pattison (Tenet, The Batman 2021) sebagai Rev. Preston Teagardin, Sebastian Stan (Banyak dikenal dalam film marvel sebagai Winter Soldier) sebagai Deputy Lee Bodecker.

Film The Devil All The Time merupakan hasil adaptasi dari novel berjudul sama karya Donald Ray Pollock. Novel ini secara khusus membahas dan menelusuri dua generasi. kisahnya berfokus pada seorang laki-laki bernama Arvin Russell (Tom Holland) dan sang ayah yang merupakan veteran belakang Perang Dunia II. Tokoh utamanya, Arvin Russell tinggal di kota Knock Stiff, Ohio. Awalnya dia adalah anak laki-laki yang rajin beribadah, taat kepada kristus. Akan tetapi perangainya mulai berubah ketika sang ayah bunuh diri dihadapannya, semenjak saat itu ia mulai menjauh dari Tuhan dan pamannya memberikan hadiah berupa pistol yang dibawa oleh sang ayah dari perang dua kedua. Sejak hari itu, dia mulai larut dan tenggelam dalam kegelapan.

Sumber:Kincir.com

The Devil All The TIme merupakan salah yang unik menurut penulis. Penulis tidak begitu sering menyaksikan film gelap dengan tema kehidupan dari seseorang yang pulang dari perang dunia kedua tapi dari sudut pandang sang anak (Arvin Russel). jika kalian menyaksikan film ini dan coba untuk mengikuti sudut pandang selain sang anak, maka kita akan disuguhkan juga dengan cerita yang gelap, tapi jangan salah setiap karakter memang dibuat kejam dan menjalani cerita yang gelap juga pada momen tertentu sang sutradara memutuskan membuat kita penonton melihat dan menyaksikan sisi terang dari setiap karakter tersebut. Selain ceritanya yang menarik film adalah setiap pemain memainkan peran yang luar biasa bagus dan yang menjadi bintang utama adalah Robert Pattison. Walaupun waktu tayangnya sedikit tapi dia gak main-main memerankan tokoh sebagai seorang pendeta.

Sumber:Artfuse.org

Tidak ada film yang sempurna tentunya, terlebih lagi tentang The Devil All The Time. Dibalik Cerita dan acting yang memukau semua kru film ada beberapa hal yang menjadi nilai minus, yaitu film terlalu banyak karakter yang diceritakan, membuat penonton kurang memerhatikan Arvin Russell yang sebenarnya menjadi tokoh utama, walaupun jika sang sutradara mencoba membuat film seperti Watchmen karya Zack Synder dimana penonton diberi pilihan untuk mengikuti sudut pandang siapa. 

Sumber:Cinemablend.com 

film ini memiliki diarahkan dengan solid oleh sang sutradara Anthonio Campos dan setiap pemain mememinka perannya dengan sanga luar biasa terutama untuk Robert Pattison, tapi punya terlalu banyak karakter. Penilaian saya dari film ini adalah 7,5/10. 

(Saya menyaksikan film ini melalui Platform Netflix)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menjelajahi Nuansa Keheningan dalam The First Slam Dunk (Review)

The First Slam Dunk merupakan film yang diadaptasi dari manga berjudul sama. Film tersebut disutradarai oleh Takehiko Inoue yang juga mangaka dari cerita orisinalnya. The First Slam Dunk telah rilis di Indonesia pada 22 Februari 2023. Filmnya menceritakan pentadingan antara Sannoh yang merupakan tim basket SMA paling tangguh dan pemegang gelar juara bertahan melawan Shohoku. Shohoku merupakan tim basket SMA yang belum pernah menjuarai pertandingan. Pertandingan keduanya merupakan perebutan untuk memenangkan kejuaraan nasional Jepang. The First Slam Dunk disuarai oleh beberapa artis terkenal seperti Shugo Nakamura (Demon Slayer, Strike Blood) sebagai Ryota Miyagi, Jun Kasama (Isekai Quartet, Buruto: Naruto Next Generations) sebagai Hisashi Mitsui. Kemudian Shinichiro Kamio (The Promised Neverland, Hypnosis Mic: Division Rap Battle) Kaede Rukawa, Maaya Sakamoto (Oyukiumi no Kaina, Osama Ranking) sebagai Haruko Akagi, Kenta Miyake (My Hero Academia, Sentouin, Hakenshimasu!) sebagai ...

EVERYTHING EVERYWHERE ALL AT ONCE (REVIEW)

  Sumber:kompasiana.com Everything Everywhere All at Once merupakan film yang bertemakan drama fantasy. Film ini disutradarai oleh Dan Kwan dan Daniel Scheinert, keduanya cukup dikenal pada film sebelumna sebagai sutradara yaitu film Swiss Army Man. Film ini dibintangi oleh Michelle Yeoh (Crazy Rich Asians, Shang-chi and The Legend of Ten Rings) Sebagai Evelyn wang , Stephanie Hsu (The Marvelous Mrs. Meisel 2019-2022, The Path 2016-2018) sebagai Joy Wang, Ke Huy Quan (The Goonies, Indiana Jones and The Temple of Doom) sebagai Waymond Wang,   James Hong (Blade Runner, Kungfu Panda, Turning Red) sebagai Gong Gong. *Spoiler Alert: Artikel ini mungkin akan mengandung bocoran film dan bisa mengganggung pembaca yang belum menonton… Sumber: kincir.com Sinopsis… Everything Everywhere All at Once bercerita tentang Evelyn Wang (Michelle Yeoh), pemilik binatu yang audit pajak bisnisnya mengalami kesalahan, ketika dia hendak menyelesaikan masalah tersebut di kantor pajak, tanpa ia s...

Menyelami Gaya Penceritaan Hayao Miyazaki dalam Film Suzume no Tojimari (Review)

Suzume no Tojimari (Suzume) merupakan karya dari sutradara film jepang terkenal Makoto Shinkai. Dua karya film Makoto Shinkai sebelumnya Kimi no na wa (Your Name) dan Tenki no Ko (Weathering With You) meraih kesuksesan dan membuat namanya semakin dikenal. Wajar jika penggemar film dan anime antusias dengan karya berikutnya. Selain disutradari oleh Makoto Shinkai, film itu diisi oleh beberapa artis terkenal, yaitu Nanoka Hara (Why Don’t You Play in Hell, Samurai Sentai Shinkenger) sabagai Suzume Iwato.  Kemudian, Hokuto Matsumura (Kinou Nani Tabeta, Sharks) sebagai Sota Munakata.  Eri Fukatsu (Parasyte Part I, Bayside Shakedown) sebagai Tamaki Iwato. Ann Yamane sebagai Daijin. Film itu bercerita tentang Suzume yang merupakan siswi beusia 17 tahun, suatu hari bertemu dengan laki-laki misterius yang mencari pintu di Gedung terbengkalai. Karena penasaran, Suzume kemudian mencari dan menemukan pintu tersebut. ia mempelajar...