Langsung ke konten utama

TENET: KONSEP BESAR, TAPI KECIL PENGARAHAN (REVIEW)

 

Sumber: IMDB

Tenet merupakan film yang bertemakan Action Sci-fi Thiller. Film ini disutradarai oleh Christopher Nolan. Christopher Nolan Dikenal dalam film The Dark Kinght Trilogy, Interstellar, Dunkrik, Inception dan masih banyak lainnya. film ini dibintangi oleh John David Washington (Blackkklasman, Malcolm and Marie) sebagai Protagonist (bukan bercanda karena memang dia gak punya nama selama film berlangsung), Robert Pattinson (The Batman 2021, The Devil All The Time) sebagai Neil, Elizabeth Debicki (The Great Gatsby, Widows) sebagai Kat.

Tenet merupakan film konsep terbesar dari the master of mind bending film Nolan. berceritakan tentang Seorang pria tak bernama dibekali sebuah kata sebagai “senjata” untuk mencegah pecahnya Perang Dunia III. Misi tersebut membuatnya harus berhadapan dengan orang dari masa depan hingga melakukan perjalanan waktu itu sendiri untuk menyelesaikan misi. Secara sederhana film ini dapat dijelaskan seperti itu.

Sumber:Vanityfair.com

Tenet merupakan film yang berpusat pada konsep permaianan waktu Nolan yang biasa menjadi topik andalannya seperti film Interstellar sampai dengan Memento. Cerita original yang sangat berani dan luar bisa dengan perpaduan genre antara Sci-fi modern dengan spionase ala film 90an. Selain konsep cerita bicara sinematografi akan sulit dijelaskan oleh kata-kata akan membuat anda para pembaca terpukau dengan melihatnya sacara langsung. Ludwig Goransson yang melakukan kolaborasi pertamanya dengan Nolan memberikan sajian music yang bagus dan menarik karena juga dibuat dengan konsep serupa dengan film. Bicara akting para pemain film menampilkan performa luar biasa.

Sumber:nme.com

Tidak ada film yang sempurna tentunya, terlebih lagi tentang Tenet. Dibalik konsep besar Nolan, ada pengarahan kecil. Christopher Nolen bukan pemain baru dalam film, semua filmnya selalu membawa tropi kemenangan dari banyak ajang film. Konsep waktu juga sudah menjadi mainannya dalam membuat film. Tapi sangat disayangkan gaya pengarahan Nolan dalam membuat film belum berubah dan kini dibawa ketingkat yang membuat citranya menjadi kurang baik. Kebiasaan membuat kebanyakan karakter hanya tampil sebagai manekin yang menyampaikan cerita, nama dari tokoh utama yang selalu disembunyikan, dan pilihan editingnya yang selalu membuat suara dialog lebih kecil dari musik dan efek suara membuat percakapan jadi sulit didengar. Tenet berhasil membuat kita percaya bahwa selama 2 jam kisahnya gak lebih dari sebuah prolog untuk cerita yang lebih besar dan memiliki sequel atau menjadi trilogy, tapi sebenernya emang filmnya cuma satu dan gak ada kelanjutan. Cerita yang terlalu rumit membuat semua karakter menjadi manekin yang menyampaikan cerita dan penonton dibuat tidak memiliki kepedulian dengan semua karakter di dalamnya kecuali karakter Kat tapi sayang dia bukan tokoh utama.

Sumber:Vanityfair.com

film ini memiliki sinematografi, musik, akting dan konsep yang menakjubkan, tapi pengarahan yang kurang baik dari sang sutradara memberi kekecewaan pada penonton. Berikut komentar dari penulis, bagaimana pendapat kalian para pembaca?  

(Saya menyaksikan film di bioskop)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menjelajahi Nuansa Keheningan dalam The First Slam Dunk (Review)

The First Slam Dunk merupakan film yang diadaptasi dari manga berjudul sama. Film tersebut disutradarai oleh Takehiko Inoue yang juga mangaka dari cerita orisinalnya. The First Slam Dunk telah rilis di Indonesia pada 22 Februari 2023. Filmnya menceritakan pentadingan antara Sannoh yang merupakan tim basket SMA paling tangguh dan pemegang gelar juara bertahan melawan Shohoku. Shohoku merupakan tim basket SMA yang belum pernah menjuarai pertandingan. Pertandingan keduanya merupakan perebutan untuk memenangkan kejuaraan nasional Jepang. The First Slam Dunk disuarai oleh beberapa artis terkenal seperti Shugo Nakamura (Demon Slayer, Strike Blood) sebagai Ryota Miyagi, Jun Kasama (Isekai Quartet, Buruto: Naruto Next Generations) sebagai Hisashi Mitsui. Kemudian Shinichiro Kamio (The Promised Neverland, Hypnosis Mic: Division Rap Battle) Kaede Rukawa, Maaya Sakamoto (Oyukiumi no Kaina, Osama Ranking) sebagai Haruko Akagi, Kenta Miyake (My Hero Academia, Sentouin, Hakenshimasu!) sebagai ...

EVERYTHING EVERYWHERE ALL AT ONCE (REVIEW)

  Sumber:kompasiana.com Everything Everywhere All at Once merupakan film yang bertemakan drama fantasy. Film ini disutradarai oleh Dan Kwan dan Daniel Scheinert, keduanya cukup dikenal pada film sebelumna sebagai sutradara yaitu film Swiss Army Man. Film ini dibintangi oleh Michelle Yeoh (Crazy Rich Asians, Shang-chi and The Legend of Ten Rings) Sebagai Evelyn wang , Stephanie Hsu (The Marvelous Mrs. Meisel 2019-2022, The Path 2016-2018) sebagai Joy Wang, Ke Huy Quan (The Goonies, Indiana Jones and The Temple of Doom) sebagai Waymond Wang,   James Hong (Blade Runner, Kungfu Panda, Turning Red) sebagai Gong Gong. *Spoiler Alert: Artikel ini mungkin akan mengandung bocoran film dan bisa mengganggung pembaca yang belum menonton… Sumber: kincir.com Sinopsis… Everything Everywhere All at Once bercerita tentang Evelyn Wang (Michelle Yeoh), pemilik binatu yang audit pajak bisnisnya mengalami kesalahan, ketika dia hendak menyelesaikan masalah tersebut di kantor pajak, tanpa ia s...

Menyelami Gaya Penceritaan Hayao Miyazaki dalam Film Suzume no Tojimari (Review)

Suzume no Tojimari (Suzume) merupakan karya dari sutradara film jepang terkenal Makoto Shinkai. Dua karya film Makoto Shinkai sebelumnya Kimi no na wa (Your Name) dan Tenki no Ko (Weathering With You) meraih kesuksesan dan membuat namanya semakin dikenal. Wajar jika penggemar film dan anime antusias dengan karya berikutnya. Selain disutradari oleh Makoto Shinkai, film itu diisi oleh beberapa artis terkenal, yaitu Nanoka Hara (Why Don’t You Play in Hell, Samurai Sentai Shinkenger) sabagai Suzume Iwato.  Kemudian, Hokuto Matsumura (Kinou Nani Tabeta, Sharks) sebagai Sota Munakata.  Eri Fukatsu (Parasyte Part I, Bayside Shakedown) sebagai Tamaki Iwato. Ann Yamane sebagai Daijin. Film itu bercerita tentang Suzume yang merupakan siswi beusia 17 tahun, suatu hari bertemu dengan laki-laki misterius yang mencari pintu di Gedung terbengkalai. Karena penasaran, Suzume kemudian mencari dan menemukan pintu tersebut. ia mempelajar...