Langsung ke konten utama

WRATH OF MAN: REUNI GUY RITCHIE DENGAN JASON STATHAM (REVIEW)

 

Sumber: IMDB
    Wrath of Man merupakan film yang bertemakan Thriller Action. Film ini disutradarai oleh Guy Ritche. Film ini menjadi proyek reuni Kembali antara Guy Ritchie dan Jason Statham setelah kolaborasi terakhir mereka di film Revolver pada tahun 2005. film ini dibintangi oleh Jason statham (The Meg, The Revolver, Lock, Stock, and two smoking Barrels) sebagai H, Holt McCallany (Mind Hunter, The Losser) sebagai Bullet, Scott Eastwood (Longest Ride, Pacific Rim: Uprising) sebagai Jan. Josh Harnett (The Black Dahlia, Lucky Number Slevin) sebagai Boy Sweat Dave.

Film Wrath of Man merupakan cerita yang dibaut berdasarkan film perancis yang berjudul Cash Truck pada 2004. Film ini bercerita tentang seorang penjaga baru di perusahaan truk lapis baja untuk mengantar uang dengan nama samaran H (Jason Statham). H bertanggung jawab untuk memindahkan uang dengan jumlah banyak di sekitar Los Angeles, setiap minggu. Tapi, H rupanya punya tujuan sendiri mengapa ia bergabung dengan perusahaan truk tunai. H berusaha mencari pelaku yang telah membunuh putranya saat terjadi perampok mobil lapis baja berisi uang dan H ingin membalas dendam atas kematian anaknya.

Sumber:fontsinuse.com

Wrath of Man merupakan film dengan plot cerita yang sederhana yaitu balas dendam, tapi Guy Ritchie berhasil membuat film ini tetap menghibur penonton. Cerita dibuat penuh teka-teki yang disusun dalam bentuk ceperti pada film Pulp Fiction karya Quentin Tarantino, dimana cerita dibuat kedalam beberapa chapter dan masing-masing chapter berisi petunjuk terhadap apa yang terjadi. Film ini berbeda dengan karya Guy Ritchie lainnya seperti Lock, Stock, and Two Smoking Barrels atau The Gentlemen yang banyak menyuguhkan unsur komedi, pada Wrath of Man cerita dibuat dengan lebih serius, lebih gelap dan lebih brutal.

Sumber:thecinemaholic.com

Tidak ada film yang sempurna tentunya, terlebih lagi tentang Wrath of Man. Film ini memiliki memang cerita yang terlalu sederhana, tapi sang sutradara membuat film ini menjadi lebih kompleks dan berfokus pada pendalaman karakter. Adegan aksi masih disuguhkan dalam film ini, tapi porsinya hanya sedikit. Bagi kalian yang kurang penyuka film tentang pendalam karakter mungkin film ini kurang cocok untuk kalian.   

Sumber:kincir.com 
     film ini diarahkan dengan sangat baik oleh sang sutradara Guy Ritchie, dimana terlihat hanya film yang memiliki plot sederhana tapi ternyata memiliki pendalam karakter yang sangat kompleks, sayangnya adegan aksi sangat sedikit dan dibuat sangat sederhana. Berikut penilaian dari penulis bagaimana dengan pendapat pembaca?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menjelajahi Nuansa Keheningan dalam The First Slam Dunk (Review)

The First Slam Dunk merupakan film yang diadaptasi dari manga berjudul sama. Film tersebut disutradarai oleh Takehiko Inoue yang juga mangaka dari cerita orisinalnya. The First Slam Dunk telah rilis di Indonesia pada 22 Februari 2023. Filmnya menceritakan pentadingan antara Sannoh yang merupakan tim basket SMA paling tangguh dan pemegang gelar juara bertahan melawan Shohoku. Shohoku merupakan tim basket SMA yang belum pernah menjuarai pertandingan. Pertandingan keduanya merupakan perebutan untuk memenangkan kejuaraan nasional Jepang. The First Slam Dunk disuarai oleh beberapa artis terkenal seperti Shugo Nakamura (Demon Slayer, Strike Blood) sebagai Ryota Miyagi, Jun Kasama (Isekai Quartet, Buruto: Naruto Next Generations) sebagai Hisashi Mitsui. Kemudian Shinichiro Kamio (The Promised Neverland, Hypnosis Mic: Division Rap Battle) Kaede Rukawa, Maaya Sakamoto (Oyukiumi no Kaina, Osama Ranking) sebagai Haruko Akagi, Kenta Miyake (My Hero Academia, Sentouin, Hakenshimasu!) sebagai ...

EVERYTHING EVERYWHERE ALL AT ONCE (REVIEW)

  Sumber:kompasiana.com Everything Everywhere All at Once merupakan film yang bertemakan drama fantasy. Film ini disutradarai oleh Dan Kwan dan Daniel Scheinert, keduanya cukup dikenal pada film sebelumna sebagai sutradara yaitu film Swiss Army Man. Film ini dibintangi oleh Michelle Yeoh (Crazy Rich Asians, Shang-chi and The Legend of Ten Rings) Sebagai Evelyn wang , Stephanie Hsu (The Marvelous Mrs. Meisel 2019-2022, The Path 2016-2018) sebagai Joy Wang, Ke Huy Quan (The Goonies, Indiana Jones and The Temple of Doom) sebagai Waymond Wang,   James Hong (Blade Runner, Kungfu Panda, Turning Red) sebagai Gong Gong. *Spoiler Alert: Artikel ini mungkin akan mengandung bocoran film dan bisa mengganggung pembaca yang belum menonton… Sumber: kincir.com Sinopsis… Everything Everywhere All at Once bercerita tentang Evelyn Wang (Michelle Yeoh), pemilik binatu yang audit pajak bisnisnya mengalami kesalahan, ketika dia hendak menyelesaikan masalah tersebut di kantor pajak, tanpa ia s...

Menyelami Gaya Penceritaan Hayao Miyazaki dalam Film Suzume no Tojimari (Review)

Suzume no Tojimari (Suzume) merupakan karya dari sutradara film jepang terkenal Makoto Shinkai. Dua karya film Makoto Shinkai sebelumnya Kimi no na wa (Your Name) dan Tenki no Ko (Weathering With You) meraih kesuksesan dan membuat namanya semakin dikenal. Wajar jika penggemar film dan anime antusias dengan karya berikutnya. Selain disutradari oleh Makoto Shinkai, film itu diisi oleh beberapa artis terkenal, yaitu Nanoka Hara (Why Don’t You Play in Hell, Samurai Sentai Shinkenger) sabagai Suzume Iwato.  Kemudian, Hokuto Matsumura (Kinou Nani Tabeta, Sharks) sebagai Sota Munakata.  Eri Fukatsu (Parasyte Part I, Bayside Shakedown) sebagai Tamaki Iwato. Ann Yamane sebagai Daijin. Film itu bercerita tentang Suzume yang merupakan siswi beusia 17 tahun, suatu hari bertemu dengan laki-laki misterius yang mencari pintu di Gedung terbengkalai. Karena penasaran, Suzume kemudian mencari dan menemukan pintu tersebut. ia mempelajar...