The Gentlemen merupakan film yang bertemakan aksi komedi. Guy Ritchie sebagai sutradara, penulis, dan screenplay untuk film ini. Guy Ritchie sebelumnya juga dikenal sebagai sutradara dalam film Sherlock Holmes (2009), Lock, Stock and Two Smoking Barrels (1998), dan Snatch (2000). Film ini dibintangi oleh Matthew McConaughey (Interstellar, Dallas Buyers Club) sebagai Mickey Pearson, Charlie Hunnam (Pacific Rim, The Lost City of Z) sebagai Ray, Michelle Dockery (Non-Stop, Anna Karenina) sebagai Rosalind Pearson, Jeremy Strong (The Big Short, The Judge) sebagai Matthew, Colin Farrell (The Killing of a Sacred Deer, Fantastic Beasts and Where to Find Them) sebagai Coach, Henry Golding (Crazy Rich Asians) sebagai Dry Eye, Hugh Grant (Florence Foster Jenkins, Paddington 2) sebagai Fletcher.
Film The Gentlemen mengisahkan tentang seorang yang sangat jenius di bidang bisnis dan botani bernama Mickey Pearson (Matthew McConaughey) yang membangun sebuah bisnis mariyuana di London, Inggris. Bisnis ini dibangun Mickey sejak ia masih muda dan berstatus mahasiswa Oxford. Hidup ditengah mahasiwa kaya raya di Oxford, bisnis Mickey semakin berkembang. Mickey sendiri berlatar belakang dari keluarga tak mampu. Ia berhasil kuliah di Oxford berkat beasiswa yang ia raih. Namun, suatu ketika terdengar kabar bahwa Mickey hendak menjual seluruh bisnisnya yang sudah menjadi sebuah perusahaan. Keputusan ini dibuat oleh Mickey lantaran lelah dan ingin pensiun lalu menikmati masa tua bersama istrinya Rosalind (Michele Dockery). Konflik dimulai, berbagai intrik bermunculan. Muslihat, strategi suap menyuap, dan pemerasan dari berbagai pihak mencuat. Hal ini semata demi merebut lahan kekuasaan yang sudah dibangun oleh Mickey.
Sumber:IMDB
Kekuatan dari film ini ada pada certa yang disajikan. Guy Ritchie memang terkenal dari film-filmnya yang bergenre serupa seperti The snatch dan Lock, Stock, and Two Smoking Barrels. Ceritanya yang dipenuhi plot yang serius, namun bisa dikemasnya dengan action serta humor khas Britis yang membuatnya terasa ringan ditonton. Tak hanya cerita, karakter yang ditampilkan masing-masing memiliki pesona yang berbeda-beda, tapi bisa sangat melekat bahkan sangat mempengaruhi jalannya cerita. Bicara soal script agaknya Guy Ritchie mencoba meniru gaya Quentin Tarantino. Gaya yang dimaksud adalah script dibuat puitis sehingga kita sebagai penonton perlu untuk mengerti lebih dalam tentang apa yang ingin disampaikan setiap tokoh, yang saya maksud disini adalah kita sebagai penonton dibuat seperti memasuki ruangan yang penuh dengan pintu dan setiap pintu memiliki kode rahasianya masing-masing. Tapi, kerumitan itulah yang mampu membuat film ini berhasil.
Tidak ada sesuatu yang sempurna tentunya, terlebih lagi tentang film The Gentleman. Dibalik pesonanya film ini, tetap memiliki kekurangan. Pada 20 menit pertama film ini agaknya bergerak pada tempo yang cepat. Terlihat ketika sang tokoh mencoba menjelaskan situasi yang terjadi. Dari sini terlihat bahwa Guy Ritchie mencoba mennyampaikan cerita besar namun dalam waktu yang singkat, karena mungkin dibatasi oleh durasi yang diberikan. Penonton pada awal pembuka film harus memerhatikan dengan sangat cermat apa yang sedang disampaikan, karena sedikit kita terlewat akan kesulitan untuk kita mengikuti tempo film tersebut. Tapi tenang, hal ini hanya terjadi pada 20 menit pertama, setelahnya film ini agak melamban dan kembali menjadi lebih ringan. Hal ini bisa terjadi pada banyak film, terutama ketika sang sutradara mencoba menceritakan suatu kisah besar namun terbatas pada durasi. Salah satu kasus yang sama terjadi pada film The Big Short karya Adam McKay, pada menit awal kita harus sangat mencermati kasus yang tengah terjadi, tapi berbeda dengan The Gentleman. The Big Short masih memiliki bagian yang sulit dimengerti terutama pada penonton yang awam tentang ekonomi. Adam McKay membuat bagian yang sulit dimengerti tersebut kedalam bentuk kuliah singkat yang diperankan oleh artis yang menjadi cameo, sehingga penoton bisa mengikuti tempo cerita yang disampaikan oleh sang sutradara.
Film fresh yang dibalut dengan teka-teki membawa kita sebagai penonton untuk cermat menyusun puzzle yang diberikan dengan balutan komedi yang sangat cerdas, tentu akan sangat dinikmati oleh penonton yang senang menerima tantangan dari sutradara film. Penilaian saya dari film ini adalah 8/10.
Komentar
Posting Komentar