Langsung ke konten utama

JURASSIC WORLD DOMINION (REVIEW)

Sumber:peakpx.com

Jurassic world dominion merupakan ketiga dari trilogy Jurassic world dan menjadi bagian keenam dari seri film Jurassic. Film ini disutradarai oleh Colin Trevorrow, sebelumnya ia juga menyutradarai film Jurassic World dan beberapa film lainnya seperti The book of Henry dan Safety not Guaranteed. 

Film ini dibintangi oleh Chris Pratt (Guardians of the Galaxy, The Lego Movie)  Sebagai Owen Grady , Bryce Dallas Howard (The Help, 50/50) sebagai Claire Dearing, Laura Dern (Wild, Mariage Story) sebagai Ellie Sattler,  Sam Niell (Hunt for the Wilderpeople, The Piano) sebagai Alan Grant. film ini rilis do bioskop Indonesia pada tanggal 7 Juni 2022

Sumber: gameradar.com

Jurassic World Dominoin menjadi bagian terakhir dalam trilogy Jurassic World. Film tersebut berlatar empat tahun setelah kejadiannya Jurassic World Fallen Kingdom, dimana dunia saat ini sudah menemukan cara untuk bisa hidup berdampingan dengan dinosaurus yang lepas dari penangkaran. 

Solusi yang diberikan adalah pemerintah memberikan sepenuhnya hak kepemilikan dinosaurus kepada perusahaan teknologi genetika Biosyn, yang juga memiliki fasilitas penangkaran dan penelitian dinosaurus di Dolomites, Italia. Sayangnya, pemberian hak kepemilikan tersebut digunakan oleh Biosyn untuk niat yang berbeda.

Sumber:dafunda.com

Jurassic World Dominion tidak seperti sequel sebelumnya yang lebih bergantung pada CGI atau Computer Generated Imaginary, tapi kembali menggunakan animatronic atau robot yang menirukan suatu mahkluk atau menda mati yang memiliki Gerakan seperi mahkluk hidup  seperti pada film Chucky atau film Indonesia The Doll 3 yang juga menggunakan animatronic. 

Animatronic pada film ini adalah peniruan dinosaurus. Hal ini dilakukan setelah banyaknya desakan dari fans yang meminta film Jurassic untuk Kembali menggunakan animatronic. Hal ini menjadi nilai tambah pada film karena membuat dinosaurus yang ditampilkan terasa nyata, walaupun tidak semua menggunakan animatronic.   

Kembalinya animatronic dapat memberikan nilai tambah untuk film, tapi dari sisi cerita film ini memiliki plot yang kurang menarik bahkan terasa serupa dengan seri Jurassic Park sebelumnya. Dari sisi adegan action film ini juga kurang menawarkan koreografi yang baru. Film rasanya hanya seperti meniru dari Jurassic Park pertama. Belum lagi beberapa adegan yang menggunakan cgi terasa kurang rapih dan terlihat agak kaku.

Sumber: cinemags.com

Colin Trevorrow keputusan yang baik dengan memberi prosi lebih banyak pada animatronic ketimbang CGI, tapi dari sisi plot cerita dan koreografi adegan action agak kurang mendapat perhatian. Berikut pendapat menurut penulis, bagaimana dengan perndapat dari pembaca?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menjelajahi Nuansa Keheningan dalam The First Slam Dunk (Review)

The First Slam Dunk merupakan film yang diadaptasi dari manga berjudul sama. Film tersebut disutradarai oleh Takehiko Inoue yang juga mangaka dari cerita orisinalnya. The First Slam Dunk telah rilis di Indonesia pada 22 Februari 2023. Filmnya menceritakan pentadingan antara Sannoh yang merupakan tim basket SMA paling tangguh dan pemegang gelar juara bertahan melawan Shohoku. Shohoku merupakan tim basket SMA yang belum pernah menjuarai pertandingan. Pertandingan keduanya merupakan perebutan untuk memenangkan kejuaraan nasional Jepang. The First Slam Dunk disuarai oleh beberapa artis terkenal seperti Shugo Nakamura (Demon Slayer, Strike Blood) sebagai Ryota Miyagi, Jun Kasama (Isekai Quartet, Buruto: Naruto Next Generations) sebagai Hisashi Mitsui. Kemudian Shinichiro Kamio (The Promised Neverland, Hypnosis Mic: Division Rap Battle) Kaede Rukawa, Maaya Sakamoto (Oyukiumi no Kaina, Osama Ranking) sebagai Haruko Akagi, Kenta Miyake (My Hero Academia, Sentouin, Hakenshimasu!) sebagai ...

EVERYTHING EVERYWHERE ALL AT ONCE (REVIEW)

  Sumber:kompasiana.com Everything Everywhere All at Once merupakan film yang bertemakan drama fantasy. Film ini disutradarai oleh Dan Kwan dan Daniel Scheinert, keduanya cukup dikenal pada film sebelumna sebagai sutradara yaitu film Swiss Army Man. Film ini dibintangi oleh Michelle Yeoh (Crazy Rich Asians, Shang-chi and The Legend of Ten Rings) Sebagai Evelyn wang , Stephanie Hsu (The Marvelous Mrs. Meisel 2019-2022, The Path 2016-2018) sebagai Joy Wang, Ke Huy Quan (The Goonies, Indiana Jones and The Temple of Doom) sebagai Waymond Wang,   James Hong (Blade Runner, Kungfu Panda, Turning Red) sebagai Gong Gong. *Spoiler Alert: Artikel ini mungkin akan mengandung bocoran film dan bisa mengganggung pembaca yang belum menonton… Sumber: kincir.com Sinopsis… Everything Everywhere All at Once bercerita tentang Evelyn Wang (Michelle Yeoh), pemilik binatu yang audit pajak bisnisnya mengalami kesalahan, ketika dia hendak menyelesaikan masalah tersebut di kantor pajak, tanpa ia s...

Menyelami Gaya Penceritaan Hayao Miyazaki dalam Film Suzume no Tojimari (Review)

Suzume no Tojimari (Suzume) merupakan karya dari sutradara film jepang terkenal Makoto Shinkai. Dua karya film Makoto Shinkai sebelumnya Kimi no na wa (Your Name) dan Tenki no Ko (Weathering With You) meraih kesuksesan dan membuat namanya semakin dikenal. Wajar jika penggemar film dan anime antusias dengan karya berikutnya. Selain disutradari oleh Makoto Shinkai, film itu diisi oleh beberapa artis terkenal, yaitu Nanoka Hara (Why Don’t You Play in Hell, Samurai Sentai Shinkenger) sabagai Suzume Iwato.  Kemudian, Hokuto Matsumura (Kinou Nani Tabeta, Sharks) sebagai Sota Munakata.  Eri Fukatsu (Parasyte Part I, Bayside Shakedown) sebagai Tamaki Iwato. Ann Yamane sebagai Daijin. Film itu bercerita tentang Suzume yang merupakan siswi beusia 17 tahun, suatu hari bertemu dengan laki-laki misterius yang mencari pintu di Gedung terbengkalai. Karena penasaran, Suzume kemudian mencari dan menemukan pintu tersebut. ia mempelajar...