Langsung ke konten utama

DON'T BREATHE 2: KETIKA PENJAHAT MENJADI PAHLAWAN (REVIEW)

 

Sumber:imdb

Don’t Breathe 2 merupakan film Drama Thriller dari sutradara Rodo Sayagues. Rodo Sayagues sebelumnya juga menyutradarai film pertama dari Don’t Breathe dan memiliki pengalaman film seperti Evil Dead 2013. Film ini dibintangi oleh Stephen Lang (Avatar, Tombstone 1993) sebagai The Blind Man, Madelyn Grace (Grey’s Anatomy 2019, Bunk’d) sebagai Phoenix, Brendan Sexton III (Juke Box Hero, Three Billboards Outside Ebbing, Missouri) sebagai Raylan, Adam Young (The Witcher: Blood Origin, Two for Joy) sebagai Jim-Bob, tayang di bioskop Indonesia pada tanggal 15 Oktober 2021.

Sumber: hai-online.com

Don’t Breathe 2 bercerita tentang The Blind Man pria tua yang buta tapi memiliki kemampuan bela diri, mengasuh seorang anak Bernama Phoenix. The Blind Man sangat disiplin kepada Phoenix karena msa lalunya. Suatu hari The Blind Man menemukan anjing peliharaannya terkapar tak bersuara dan mengetahui ada yang tidak beres. The Blind Man menemukan ternyata Phoenix tengah disekap oleh seorang veteran Bernama Raylan. Phoenix berhasil bebas dan membantu The Blind Man melawan balik dan menemukan adanya misteri di masa lalu dirinya dengan Raylan.

Sumber:hai-online.com

Rodo Sayagues mencoba membuat cerita yang berbeda dari sebelumnya. Film ini masih menggunakan konsep yang serupa dengan plot pertamanya atau jika dibandingkan dengan film lain, plotnya akan terasa seperti film Netflix karya Mike Flanagan, Hush. pada sequel ini kita tetap disuguhkan dengan tampilan aksi yang menghibur dan tambahan drama bergaya film Logan karya James Mangold.     

Film ini dapat mempertahankan aksi yang mengihibur dan thriller yang menegangkan, tapi dengan perubahan yang dramatis dari cerita pertamanya. Cerita kedua ini memberi nuansa drama ayah dan anak dengan porsi yang terlalu besar sehingga terasa berbeda 180 derajat dari plot pada film pertamanya dan  membuat penonton merasa nuansa berbeda. Perubahan tersebut akan membuat sudut penonton menjadi campur aduk.     

Sumber:bloody-disguting.com

Sang sutradara Rodo Sayagues mencoba mengubah caritanya hingga membuat porsi drama lebih berat dari Thiller, tapi aksi dari Stephen Lang masih sangat mengibur. Berikut pendapat menurut penulis, bagaimana dengan pendapat dari pembaca?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menjelajahi Nuansa Keheningan dalam The First Slam Dunk (Review)

The First Slam Dunk merupakan film yang diadaptasi dari manga berjudul sama. Film tersebut disutradarai oleh Takehiko Inoue yang juga mangaka dari cerita orisinalnya. The First Slam Dunk telah rilis di Indonesia pada 22 Februari 2023. Filmnya menceritakan pentadingan antara Sannoh yang merupakan tim basket SMA paling tangguh dan pemegang gelar juara bertahan melawan Shohoku. Shohoku merupakan tim basket SMA yang belum pernah menjuarai pertandingan. Pertandingan keduanya merupakan perebutan untuk memenangkan kejuaraan nasional Jepang. The First Slam Dunk disuarai oleh beberapa artis terkenal seperti Shugo Nakamura (Demon Slayer, Strike Blood) sebagai Ryota Miyagi, Jun Kasama (Isekai Quartet, Buruto: Naruto Next Generations) sebagai Hisashi Mitsui. Kemudian Shinichiro Kamio (The Promised Neverland, Hypnosis Mic: Division Rap Battle) Kaede Rukawa, Maaya Sakamoto (Oyukiumi no Kaina, Osama Ranking) sebagai Haruko Akagi, Kenta Miyake (My Hero Academia, Sentouin, Hakenshimasu!) sebagai ...

EVERYTHING EVERYWHERE ALL AT ONCE (REVIEW)

  Sumber:kompasiana.com Everything Everywhere All at Once merupakan film yang bertemakan drama fantasy. Film ini disutradarai oleh Dan Kwan dan Daniel Scheinert, keduanya cukup dikenal pada film sebelumna sebagai sutradara yaitu film Swiss Army Man. Film ini dibintangi oleh Michelle Yeoh (Crazy Rich Asians, Shang-chi and The Legend of Ten Rings) Sebagai Evelyn wang , Stephanie Hsu (The Marvelous Mrs. Meisel 2019-2022, The Path 2016-2018) sebagai Joy Wang, Ke Huy Quan (The Goonies, Indiana Jones and The Temple of Doom) sebagai Waymond Wang,   James Hong (Blade Runner, Kungfu Panda, Turning Red) sebagai Gong Gong. *Spoiler Alert: Artikel ini mungkin akan mengandung bocoran film dan bisa mengganggung pembaca yang belum menonton… Sumber: kincir.com Sinopsis… Everything Everywhere All at Once bercerita tentang Evelyn Wang (Michelle Yeoh), pemilik binatu yang audit pajak bisnisnya mengalami kesalahan, ketika dia hendak menyelesaikan masalah tersebut di kantor pajak, tanpa ia s...

Menyelami Gaya Penceritaan Hayao Miyazaki dalam Film Suzume no Tojimari (Review)

Suzume no Tojimari (Suzume) merupakan karya dari sutradara film jepang terkenal Makoto Shinkai. Dua karya film Makoto Shinkai sebelumnya Kimi no na wa (Your Name) dan Tenki no Ko (Weathering With You) meraih kesuksesan dan membuat namanya semakin dikenal. Wajar jika penggemar film dan anime antusias dengan karya berikutnya. Selain disutradari oleh Makoto Shinkai, film itu diisi oleh beberapa artis terkenal, yaitu Nanoka Hara (Why Don’t You Play in Hell, Samurai Sentai Shinkenger) sabagai Suzume Iwato.  Kemudian, Hokuto Matsumura (Kinou Nani Tabeta, Sharks) sebagai Sota Munakata.  Eri Fukatsu (Parasyte Part I, Bayside Shakedown) sebagai Tamaki Iwato. Ann Yamane sebagai Daijin. Film itu bercerita tentang Suzume yang merupakan siswi beusia 17 tahun, suatu hari bertemu dengan laki-laki misterius yang mencari pintu di Gedung terbengkalai. Karena penasaran, Suzume kemudian mencari dan menemukan pintu tersebut. ia mempelajar...